BERFIKIR KRITIS DALAM PROSES KEPERAWATAN
I.
Pengertian Berfikir Kritis
Berpikir keritis merupakan upaya pendalaman kesadaran
serta kecerdasan membandingkan dari beberapa masalah yang sedang dan akan
terjadi sehingga menghasilkan sebuah kesimpulan dan gagasan yang dapat
memecahkan masalah tersebut. setiap orang memiliki pola pikir yang berbeda.
Akan tetapi, apabila setiap orang mampu berpikir secara kritis, masalah yang
mereka hadapi tentu akan semakin sederhana dan mudah dicari solusinya. Oleh
karena itu, manusia diberikan akal dan pikiran untuk senantiasa berpikir
bagaimana menjadikannya hidupnya lebih baik, dan mampu menjalani suatu masalah
sepelik apapun yang diberikan kepadanya.
II.
Karakteristik Berfikir Kritis

Konseptualisasi artinya proses
intelektual membentuk suatu konsep. Sedangkan konsep adalah fenomena atau
pandangan mental tentang realitas, pikiran-pikiran tentang kejadian, objek,
atribut, dan sejenisnya. Dengan demikian konseptualisasi merupakan pikiran
abstrak yang digeneralisasi secara otomatis menjadi simbol-simbol dan disimpan
dalam otak.

Artinya argumen yang diberikan selalu berdasarkan
analisis dan mempunyai dasar kuat dari fakta fenomena nyata.

Artinya bahwa
seorang pemikir kritis tidak menggunakan asumsi atau persepsi dalam berpikir
atau mengambil keputusan tetapi akan menyediakan waktu untuk mengumpulkan data
dan menganalisisnya berdasarkan disiplin ilmu, fakta dan kejadian.

Yaitu pemahaman
dari suatu sikap yang harus diambil pemikir kritis akan selalu menguji apakah
sesuatu yang dihadapi itu lebih baik atau lebih buruk dibanding yang lain.

Seorang pemikir
kritis selalu berpikir dalam dirinya tidak pasif menerima pemikiran dan
keyakinan orang lain menganalisis semua isu, memutuskan secara benar dan dapat
dipercaya.

Yaitu mencoba
untuk berubah dari pemikiran yang salah dan kurang menguntungkan menjadi benar
dan lebih baik.

Berpikir kritis
digunakan untuk mengevaluasi suatu argumentasi dan kesimpulan, mencipta suatu
pemikiran baru dan alternatif solusi tindakan yang akan diambil.
III.
Asuhan Keperawatan Yang Bermutu tinggi

Berfikir kritis
adalah kemampuan menggunakan bahasa secara reflektif. perawat menggunakan
bahasa verbal dan nonverbal dalam mengekspresikan idea, fikiran, info, fakta,
perasaan, keyakinan dan sikapnya terhadap klien, sesama perawat, profesi.
Secara nonverbal saat melakukan pedokumentasian keperawatan.

Sehari-hari
perawat dihadapkan pada situasi harus berargumentasi untuk menemukan,
menjelaskan kebenaran, mengklarifikasi isu, memberikan penjelasan,
mempertahankan terhadap suatu tuntutan/tuduhan.
Badman and
Badman (1988) argumentasi terkait dengan konsep berfikir dalam keperawatan
berhubungan dengan situasi perdebatan, upaya untuk mempengaruhi individu ataupun
kelompok.

Sehari-hari
perawat harus mengambil keputusan yang tepat.

Perawat
berfikir kritis pada setiap langkah proses keperawatan
Ø Pengkajian: mengumpulkan data, melakukan observasi dalam pengumpulan
data berfikir kritis, mengelola dan mengkatagorikan data menggunakan ilmu-ilmu
lain.
Ø Perumusan diagnosa keperawatan
tahap
pengambilan keputusan yang paling kritis, menentukan masalah dan dengan argumen
yaitu secara rasional.
Ø Perencanaan keperawatan
menggunakan
pengetahuan untuk mengembangkan hasil yang diharapkan, keterampilan guna
mensintesa ilmu yang dimiliki untuk memilih tindakan.
Ø Pelaksanaan keperawatan
pelaksanaan tindakan keperawatan adalkah
keterampilan dalam menguji hipotesa, tindakasn nyata yang menentukan tingkat
keberhasilan.
Ø Evaluasi keperawatan
mengkaji
efektifitas tindakan, perawat harus dapat mengambil keputusan tentang pemenuhan
kebutuhan dasar klien.
IV.
Asumsi dan Model Berfikir Kritis
Asumsi berpikir
kritis adalah komponen dasar yang meliputi pikiran, perasaan dan berkerja
bersama dengan keperawatan. Ada beberapa asumsi tentang berpikir kritis, yaitu
sebagai berikut.

adalah berpikir kritis melibatkan pikiran, perasaan, dan
bekerja yang ketiganya merupakan keseluruhan komponen penting bagi perawat
profesional yang berkerja bersama-sama berpikir tanpa bekerja adalah sia-sia,
bekerja tanpa perasaan adalah hal yang sangat tidak mungkin, pengenalan
nilai-nilai keterkaitan antara pikiran, perasaan, dan berkerja merupakan tahap
penting dalam memulai praktik profesional.

Adalah berpikir kritis memerlukan pengetahuan, walaupun
pikiran, perasaan, dan bekerja adalah sesuatu hal yang tidak dapat dipisahkan
dalam keadaan nyata pada praktek keperawatan, tetapi dapat dipisahkan menjadi
bagian-bagian untuk proses pembelajaran.

Adalah berpikir kritis dalam keperawatan bukan sesuatu
yang asing, karena sebenarnya terjadi dalam kehidupan sehari-hari.

Adalah berpikir kritis dapat dipelajari melalui bacaan.
Para pembaca dapat belajar bagaimana cara meningkatkan kemampuan berpikirnya.

Adalah berpikir kritis adalah cara berpikir secara
sistematis dan efektif.

Adalah berpikir kritis dalam keperawatan adalah campuran
dari beberapa aktifitas berpikir yang berhubungan dengan konteks dan situasi
dimana proses berpikir itu terjadi.
Dalam penerapan
pembelajaran berpikir kritis di pendidikan keperawatan, dapat digunakan tiga
model, yaitu : feeling, model, vision model, dan examine model yaitu sebagai
berikut :

Model ini menekankan pada rasa, kesan, dan data atau
fakta yang ditemukan. Pemikir kritis mencoba mengedepankan perasaan dalam
melakukan pengamatan, kepekaan dalam melakukan aktifitas keperawatan, dan
perhatian. Misalnya terhadap aktifitas dalam pemeriksaan tanda vital, perawat
merasakan gejala, petunjuk, dan perhatian kepada pernyataan serta pikiran
klien.

Model ini digunakan untuk membangkitkan pola pikir,
mengorganisasi dan menerjemahkan perasaan untuk merumuskan hipotesis, analisis,
dugaan, dan ide tentang permasalahan perawatan kesehatan klien. Berpikir kritis
ini digunakan untuk mencari prinsip-prinsip pengertian dan peran sebagai
pedoman yang tepat untuk merespon ekspresi.

Model ini digunakan untuk merefleksi ide, pengertian, dan
visi. Perawat menguji ide dengan bantuan kriteria yang relevan. Model ini
digunakan untuk mencari peran yang tepat untuk analisis, mencari, menguji,
melihat, konfirmasi, kolaborasi, menjelaskan, dan menentukan sesuatu yang
berkaitan dengan ide.
V.
Model Pembelajaran dalam Berfikir Kritis
Costa and Colleagues (1985)
Menurut Costa and Colleagues klasifikasi berpikir dikenal sebagai “The Six Rs” yaitu :
Menurut Costa and Colleagues klasifikasi berpikir dikenal sebagai “The Six Rs” yaitu :
v Remembering
(Mengingat)
v Repeating
(Mengulang)
v Reasoning
(Memberi Alasan/rasional)
v Reorganizing
(Reorganisasi)
v Relating
(Berhubungan)
v Reflecting
(Memantulkan/merenungkan)
VI.
Fungsi Berfikir Kritis Dalam Proses Keperawatan
Berikut ini merupakan fungsi atau manfaat berpikir kritis
dalam keperawatan adalah sebagai berikut :













VII.
Berfikir Kritis Dalam Proses Keperawatan
Beberapa tahun yang lalu keperawatan memutuskan bahwa
berpikir kritis dalam keperawatan penting untuk disosialisasikan. Meskipun ada
Literatur yang menjelaskan tentang berpikir kritis tetapi spesifikasi berpikir
kritis dalam keperawatan sangat terbatas. Tahun 1997 & 1998 penelitian
menegaskan secara lengkap tentang berpikir kritis dalam keperawatan. Kesimpulan
dari penelitian tersebut adalah sebagai berikut :
Berpikir kritis dalam keperawatan merupakan komponen
dasar dalam mempertanggungjawabkan profesi dan kualitas perawatan. Pemikir
kritis keperawatan menunjukkan kebiasaan mereka dalam berpikir, kepercayaan
diri, kreativitas, fleksibiltas, pemeriksaan penyebab (anamnesa), integritas
intelektual, intuisi, pola piker terbuka, pemeliharaan dan refleksi. Pemikir
kritis keperawatan mempraktekkan keterampilan kognitif meliputi analisa,
menerapkan standar, prioritas, penggalian data, rasional tindakan, prediksi,
dan sesuai dengan ilmu pengetahuan.
Berpikir
kritis merupakan jaminan yang terbaik bagi perawat mencapai sukses dalam
berbagai aktifitas dan merupakan suatu penerapan profesionalisme serta
pengetahuan tekhnis atau keterampilan tekhnis dalam memberikan asuhan
keperawatan.
Proses berpikir kritis meliputi memahami,
mengevaluasi, mempertanyakan maupun menjawab, membangun pertanyaan yang
merupakan pemicu proses berkelanjutan untuk mencari jawaban dngan kemungkinan
ada jawaban atau tidak terdapat jawaban.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar