Konsep
Motivasi
I.
Pengertian Motivasi

Motivasi adalah konsep
yang menggambarkan baik kondisi ekstrinsik yang merangsang perilaku tertentu
dan respon instrinsik yang menampakkan perilaku-perilaku manusia.

Motivasi merupakan keadaan
internal organisme, baik manusia maupun hewan yang mendorongnya untuk berbuat
sesuatu.

Motivasi adalah
kecenderungan yang timbul pada diri seseorang secara sadar maupun tidak sadar
melakukan tindakan dengan tujuan tertentu atau usaha-usaha yang menyebabkan
seseorang atau kelompok orang tergerak melakukan sesuatu karena ingin mencapai
tujuan yang di kehendaki.
Jadi Motivasi
adalah satu proses yang meghasilkan suatu intensitas, arah, dan ketekunan
individual dalam usaha untuk mencapai tujuan. Intensitas adalah seberapa
kerasnya seseorang berusaha, namun intensitas yang tinggi saja tidak akan
membawa ke hasil yang diinginkan kecuali disertai dengan upaya/arah. Sedangkan
ketekunan adalah ukuran seberapa lama seseorang dapat mempertahankan usahanya.
motivasi
akan menyebabkan terjadinya suatu perubahan suatu energi yang ada pada diri
manusia. Sehingga akan berhubungan dengan persoalaan gejala kejiwaan. Perasaan
dan juga emosi untuk kemudian bertindak dan melakukan sesuatu. Semua dorongan
itu karena adanya tujuan kebutuhan, keinginan.
II.
Sumber Motivasi (Azwar,
2008)

Yaitu motivasi yang
berasal dari dalam diri individu itu sendiri. Termasuk motivasi intrinsik
adalah perasaan nyaman pada ibu nifas ketika dia berada di rumah bersalin.

Yaitu motivasi yang
datangnya dari luar individu, misalnya saja dukungan verbal dan non verbal yang
diberikan oleh teman dekat atau keakraban sosial.

Yaitu motivasi yang muncul
dalam kondisi terjepit dan munculnya serentak serta menghentak dan cepat
sekali.
1
III.
Klasifikasi Motivasi

Motivasi dikatakan kuat
apabila dalam diri seseorang dalam kegiatan-kegiatan sehari-hari memiliki
harapan yang positif, mempunyai harapan yang tinggi, dan memiliki keyakinan
yang tinggi bahwa lansia akan mudah dalam melakukan aktivitasnya berkaitan
dengan persoalan-persoalan yang dihadapi.

Motivasi dilakukan sedang
apabila dalam diri manusia memiliki keinginan yang positif, mempunyai harapan
yang tinggi, namun memiliki keyakinan yang rendah bahwa dirinya dapat
bersosialisasi dan mampu menyelesaikan persoalan yang dihadapi.

Motivasi dikatakan lemah
apabila di dalam diri manusia memiliki harapan dan keyakinan yang rendah, bahwa
dirinya dapat berprestasi. Misalnya bagi seseorang dorongan dan keinginan
mempelajari pengetahuan dan keterampilan baru merupakan mutu kehidupannya
maupun mengisi waktu luangnya agar lebih produktif dan berguna.
IV.
Komponen Motivasi
Vroom pada tahun 2005 mengembangkan
suatu teori motivasi berdasarkan jenis-jenis pilihan yang di buat orang untuk
mencapai suatu tujuan, alih-alih berdasarkan kebutuhan internal.
Teori harapan (expectancy)
memiliki 3 asumsi pokok menurut Asnawi, 2007 yaitu :

Beberapa jauh yang orang
inginkan terhadap hal-hal yang ditawarkan terhadap dirinya. Misalnya dalam
suatu organisasi berkaitan dengan penghargaan, waktu kerja dan sebagainya.
Valence mengacu pada keinginan atau kemampuan untuk menarik atau menolak dan
memiliki sesuatu tertentu pada lingkungan.

Bagaimana kemungkinan
suatu hal yang potensial akan berimplikasi terhadap sesuatu yang bernilai lain,
misalnya kinerja yang baik yang berimplikasi pada promosi. Instrumentality
(Sarana) didasarkan pada hubungan yang dirasakan atau dua hasil.

Bagaimana kemungkinan
seseorang menyakini bahwa apa yang telah diusahakan itu akan membawa kepada
kinerja yang baik.
2
Pace dan Faules (1998)
dalam Sobur (2005) menyatakan berdasarkan teori harapan ini, motivasi dapat
dijelaskan dengan mengkombinasikan ketiga elemen dasar tersebut. Orang akan
termotifitasi bila ia percaya bahwa :
Ø
Perilaku
tertentu,
Ø
Hasil
tersebut mempunyai nilai positif baginya, dan
Ø
Hasil
tersebut dapat dicapai dengan usaha yang dilakukan seseorang. Jadi seseorang
akan memilih, ketika ia melihat alternatif – alternatif, tingkat kinerja yang
memiliki kekuatan motivasional tertinggi yang berkaitan dengannya.
V.
Teori motivasi (Asnawi,
2007)
v Teori hedonisme
Hedone dalam bahasa Yunani
adalah kesukaan, kekuatan atau kenikmatan, menurut pandangan hedonisme.
Implikasi dari teori ini adalah adanya anggapan bahwa orang akan cenderung
menghindari hal-hal yang sulit dan menyusahkan atau mengandung resiko berat dan
lebih suka melakukan suatu yang mendatangkan kesenangan baginya.
v Teori naluri
Bahwa pada dasarnya
manusia memiliki tiga dorongan nafsu pokok yang dalam hal ini disebut juga
dorongan nafsu (naluri) mempertahankan diri, dorongan nafsu (naluri)
mengembangkan diri, nafsu (naluri) mengembangkan atau mempertahankan jenis.
v Teori reaksi yang dipelajari
Teori berpandangan bahwa
tindakan atau perilaku manusia tidak berdasarkan naluri tetapi berdasarkan
pola-pola tingkah laku yang dipelajari dari kebudayaan di tempat orang itu
hidup. Menurut teori ini, apabila seorang pemimpin atau pendidik akan
memotivasi anak buah atau anak didiknya, pemimpin atau pendidik hendaknya
mengetahui latar belakang kehidupan dan kebudayaan orang-orang yang
dipimpinnya.
v Teori pendorong
Teori ini merupakan
panduan antar teori naluri dengan "teori reaksi yang dipelajari",
daya dorong adalah semacam naluri tetapi hanya suatu dorongan kekuatan yang
luas terhadap suatu arah yang umum. Oleh karena itu, menurut teori ini bila
seseorang memimpin atau mendidik ingin memotivasi anak buahnya, ia harus
berdasarkan atas daya pendorong yaitu atas naluri dan juga reaksi yang
dipelajari dari kebudayaan yang dimilikinya.
v Teori kebutuhan
Teori motivasi sekarang
banyak orang adalah teori kebutuhan. Teori ini beranggapan bahwa tindakan yang
dilakukan oleh manusia pada hakekatnya adalah kebutuhan fisik maupun psikis.
Oleh karena itu menurut teori ini apabila seseorang, ia harus mengetahui
terlebih dahulu apa kebutuhan-kebutuhan orang-orang yang dimotivasinya.
3
Sejumlah teori-teori awal
mengenai motivasi telah muncul sejak 1950-an. Ada tiga teori spesifik pada masa
itu meskipun sekarang dipertanyakan kevaliditasnya, agaknya masih penjelasan
yang dikenal paling baik untuk motivasi karyawan. Meskipun banyak teori baru
yang lebih sahih, namun tiga teori lama ini akan dibahas karena mereka mewakili
suatu pondasi darimana teori kontemporer berkembang dan para manager
mempraktekkan penggunaan dan peristilahan teori-teori tersebut secara teratur
dalam menjelaskan motivasi karyawan yaitu sbb :

Abraham Maslow
menghipotesiskan adanya lima jenjang kebutuhan dalam diri semua manusia, yaitu
dimulai dari kebutuhan psikologis, keamanan, social, penghargaan, dan yang
paling tinggi, aktualisasi diri. Teori ini mengatakan bahwa setelah tiap teori
dibawahnya terpuaskan, maka masing-masing teori diatasnya akan menjadi
kebutuhan dominan. Sementara motivasi untuk kebutuhan yang telah cukup
terpuaskan tidak ada lagi.

Dikemukakan oleh Douglas
McGregor, dimana Teori X mengandaikan bahwa karyawan tidak menyukai kerja,
malas, tidak menyukai tanggung jawab, dan harus dipaksa agar berprestasi.
Sementara Teori Y mengandaikan bahwa karyawan menyukai kerja, kreatif, berusaha
bertanggung jawab, dan dapat menjalankan pengarahan diri.

Dikemukakan oleh Frederick
Herzberg, dimana ada faktor-faktor intrinsik yang berhubungan dengan kepuasan
kerja (prestasi, pengakuan kerja, tanggung jawab, kemajuan, pertumbuhan) dan
faktor-faktor ekstrinsik yang berhubungan dengan ketidakpuasan kerja (kebijakan
dan pimpinan perusahaan, penyeliaan, hubungan antarpribadi, dan kondisi kerja).
Disebutkan bahwa ada faktor hygiene seperti kebijakan dan administrasi
perusahaan, penyeliaan, dan gaji yang, bila memadai dalam pekerjaan,
menentramkan pekerja. Bila tidak memadai, maka orang-orang akan tidak
terpuaskan.
VI.
Faktor-faktor yang Berpengaruh terhadap Motivasi
(Rusmi, 2008)

Motivasi yang ada didalam
diri individu yang mendorong untuk bertindak dalam rangka memenuhi kebutuhan
fisik seperti kebutuhan jasmani, raga, materi, benda atau berkaitan dengan
alam. Faktor fisik merupakan faktor yang berhubungan dengan kondisi lingkungan
dan kondisi seseorang, meliputi : kondisi fisik lingkungan, keadaan atau
kondisi kesehatan, umur dan sebagainya.

Motivasi yang didukung
oleh lingkungan berdasarkan kematangan atau usia seseorang.

Motivasi yang berasal dari
dalam dirinya sendiri biasanya timbul dari perilaku yang dapat memenuhi
kebutuhan sehingga puas dengan apa yang sudah dilakukan.
4

Motivasi yang timbul
karena adanya kenyamanan dan segala yang memudahkan dengan tersedianya
sarana-sarana yang dibutuhkan untuk hal yang diinginkan.

Motivasi yang timbul
berdasarkan keadaan yang terjadi sehingga mendorong memaksa seseorang untuk
melakukan sesuatu.

Motivasi yang timbul atas
dorongan dalam diri seseorang atau pihak lain yang didasari dengan adanya
kegiatan (program) rutin dengan tujuan tertentu.

Motivasi yang timbul
dengan adanya informasi yang di dapat dari perantara sehingga mendorong atau
menggugah hati seseorang untuk melakukan sesuatu.


VII.
Tujuan Motivasi (Purwanto,
2008).
Secara umum dapat
dikatakan bahwa tujuan motivasi adalah untuk menggerakkan atau menggugah
seseorang agar timbul keinginan dan kemauannya untuk melakukan sesuatu sehingga
dapat memperoleh hasil atau tujuan tertentu.
VIII.
Proses Motivasi (Rusmi,
2008)
Motivasi itu ada atau
terjadi karena adanya kebutuhan seseorang yang harus segera beraktivitas
segera. Untuk mencapai tujuan motivasi sebagai motor penggerak maka bahan
bakarnya adalah kebutuhan (need) dan proses terjadinya motivasi digambarkan
dalam bentuk lingkaran
IX.
Pengukuran Motivasi (Saifudin. 2002)
Kriteria motivasi
dikategorikan menjadi :
Motivasi Kuat : 67 – 100%
Motivasi Sedang : 34 – 66%
Motivasi lemah : 0 – 33%
5
DAFTAR PUSTAKA
Asnawi. 2007. Teori Motivasi. Jakarta :
Rineka Cipta
Azwar. 2008. Perilaku Manusia. Jakarta
: EGC
http://www.media.com. diakses tanggal
26 Maret 2010
Mohibbin, 2008. Psikologi Perkembangan
Remaja. Jakarta : EGC
Poerwodarminto, 2006.Motivasi Hidup.
Jakarta:EGC
Purwanto,2008.Unsur
Motivasi. Jakarta : Balai Pustaka
Rusmi. 2008. Teori Movasi. Jakarta :
Bintang Pustaka
Saifudin. 2002. Sikap dan Skala
Pengukuran motivasi. Jakarta : PT.Rineka Cipta
Swanburg. 2006. Motivasi. Jakarta:
Bintang pustaka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar