Senin, 30 September 2013

Neoplasma


PEMBAHASAN

2.1 Definisi Sarkoma(Neoplasma)
Neoplasma adalah massa jaringan abnormal yang diakibatkan oleh neoplasi, neoplasi sendiri diartikan sebagai proses pertumbuhan dan perkembangan jaringan tubuh yang abnormal yakni yang tumbuh sendiri secara tidak terkendali.
Hubungannya Neoplasma dengan Kanker dan Tumor adalah, Neoplasma itu terbagi menjadi dua bagian yakni Neoplasma benigna dan Neoplasma maligna. Neoplasma beligna disebut juga tumor jinak, tumor jinak ini memiliki karakteristik yaitu benjolan yang bersifat jinak, pertumbuhan tumor yang lambat dan memiliki batasan yang tegas sehingga mudah sekali dikenali dan dengan mudah juga dapat diangkat melalui operasi. Sehingga tumor itu dapat disembuhkan dengan sempurna tanpa meninggalkan sedikitpun tumor.
Sedangkan Neoplasma Maligna disebut juga sebagai tumor ganas atau lebih dikenal sebagai kanker. Karakteristik dari kanker ini adalah pertumbuhannya yang sangat cepat sehingga sulit sekali untuk dikendalikan hal ini dikarenakan sel-sel jaringan dapat berubah menjadi sel kanker dengan waktu cepat. Kanker ini adalah penyakit yang menyebar ke seluruh tubuh karena dapat berkembang dengan daerah sekitar yang terjangkitnya.
 Menurut Tiran (2005) Sarkoma adalah tumor yang sangat malignan/ganas dan  tumbuh dari sel-sel jaringan ikat serta stromanya. Sarkoma jarang terjadi tetapi tumor agresif muncul dari subtipe jaringan primitif yang dikenal sebagai mesoderm, dengan demikian dapat mempengaruhi berbagai jaringan dan organ dalam tubuh di berbagai kelompok usia. Sarkoma umumnya timbul dari jaringan lunak atau bagian bertulang pada tubuh, sehingga menyebar luas ke dalam jaringan lunak dan sarkoma bertulang.
Dalam kategori jaringan lunak termasuk otot, tendon, fascia, ligament, lemak, pembuluh darah, pembuluh limfe, saraf perifer, saraf autonom, ganglion, bursa, synovia, kartilago palpebra, kartilango telinga dan lain-lain, namun tidak termasuk tulang, kartilago, sumsum, kartilago hidung, mamae dan jaringan lunak dalam organ.
Faktor predisposisi sarkoma jaringan lunak adalah genetika, radiasi, virus, iatrogenik (mis.Radiasi), dan imunologi.

Sarkoma yaitu :
• Pertumbuhan Berlebih
• Satu Jenis Sel
• Tak Beraturan
• Tak Terkoordinasi
• Tak Ada Tujuan
• Tak Ada Guna

2.2 Resiko dan Penyebab
Untuk kebanyakan pasien, tidak ada faktor risiko yang teridentifikasi.        
Pasien dengan penyakit turunan seperti neurofibromatosis, yang memiliki beberapa pembesaran tumor jinak pada selubung saraf memiliki resiko lebih besar dimana salah satu pembesaran selubung saraf berubah menjadi kanker.
Pasien dengan radioterapi sebelumnya memiliki kemungkinan sedikit lebih tinggi terkena sarkoma di daerah yang teradiasi sebelumnya.Mungkin memakan waktu hampir 10 tahun untuk timbul.

2.3 Gejala dan Tanda Sarkoma
Banyak pasien lebih dulu berkonsultasi dengan dokter karena benjolan atau massa pada lengan, kaki, atau tangan. Benjolan mungkin menyakitkan atau tidak menyakitkan.Sarkoma ini didiagnosa ketika biopsi (pengangkatan sebagian jaringan) dari benjolan pada tangan, kaki atau lengan diperiksa di bawah mikroskop oleh ahli patologi (dokter yang khusus memeriksa jaringan di bawah mikroskop).Kanker tulang biasanya terjadi di daerah bahu dan lutut dibandingkan dengan daerah tubuh lainnya.
Ketika kanker berlanjut mungkin terdapat penurunan berat badan, kehilangan nafsu makan, atau demam berkepanjangan.Gejala lainnya tergantung lokasi sarkoma, seperti rasa kenyang, gangguan pencernaan, dan nyeri lambung ketika sarkoma perut terjadi dan pendarahan vagina ketika sarkoma rahim terjadi.


Pengenalan gejala kanker dapat dilakukan sendiri dengan cara WASPADA yang merupakan kependekan dari istilah berikut :
-      W        = Waktu buang air besar atau kecil ada perubahan kebiasaan atau gangguan.
-      A         = Alat pencernaan terganggu dan susah menelan
-      S          = Suara serak dan batuk tak kunjung sembuh
-      P          = Payudara atau ditempat lain ada benjolan
-      A         = Andeng-andeng atau tahi lalat berubah sifat menjadi semakin besar dan gatal
-      D         = Darah atau lendir yang tidak normal keluar dari lubang-lubang tubuh
-      A         = Ada luka yang tak bisa sembuh

2.4 Jenis-Jenis
Ada beberapa jenis dari sarkoma, yaitu:
1.      Sarkoma payudara
Tanda awal sarkoma payudara adalah ditemukannya benjolan yang terasa berbeda pada payudara. Jika ditekan, benjolan ini tidak terasa nyeri. Awalnya benjolan ini berukuran kecil, tapi lama kelamaan membesar dan akhirnya melekat pada kulit atau menimbulkan perubahan pada kulit payudara atau puting susu.
Kadang-kadang benjolan pada payudara ini biasanya penuh mengisi seluruh payudara baik salah satu payudara atau keduanya yang disebut “KISTA SARKOMA PHILODES”. Ada kalanya sebagian besar nyaris tidak tergendong oleh penderita . Bila hal tersebut di biarkan bisa menjadi SARKOMA PAYUDARA. Tumor ini umumnya terjadi pada usia 35-40 tahun.
Untuk itu perlu di lakukuan pemeriksaan SADARI (pemeriksaan payudara sendiri)  setiap seminggu setelah hari terakhir menstruasi, sebagai deteksi awal terjadinya keabnormalan payudara termasuk deteksi dini terjadinya kista sarcoma philodes.
 a. Tanda dan Gejala
-           Kulit payudara diatas tumor mengkilat.
-           Kulit tegang dan tipis.
-           Kulit payudara memerah.
-           Pembuluh balik yang lebar.
-           Terasa panas.
-           Pembesaran kelenjar regional atau metastasis ( jarang ditemukan ).
-           Tumbuh dengan cepat.

b.Etiologi
Etiologi kistosarkoma fillodes belum diketahui secara pasti, namun beberapa hal yang diduga dapat mempengaruhi terjadinya tumor ini antara lain :
1.        Kontrasepsi hormonal (terutama estrogen)
2.        Pernah mengalami radiasi di daerah dada ( lingkungan )
3.        Adanya keturunan ca mammae (genetik)
4.        Wanita usia 35 – 40 tahun, resiko semakin meningkat pada keadaan :
-        Orang tua ( ibu ) pernah menderita Ca mammae terutama pada usia relatif muda.
-        Anggota keluarga menderita Ca mammae
-        Sebelumnya pernah menderita penyakit tumor / kanker
-        Penderita tumor jinak payudara
-        Kehamilan pertama terjadi sesudah umur 35 tahun.
2.      Sarkoma Kaposi
Sarkoma Kaposi adalah kanker yang berasal dari pembuluh darah, biasanya pada kulit.
a)      Penyebab
Pada penderita AIDS, penyakit ini terjadi akibat gangguan sistem kekebalan dan penelitian terakhir menyebutkan adanya kombinasi antara gangguan sistem kekebalan dengan sejenis virus herpes yang belum teridentifikasi.
b)      Gejala
Terdapat 2 macam bentuk sarkoma Kaposi:
1.      Penyakit pada usia lanjut, biasanya pada orang Eropa, Yahudi atau Italia. 
Kanker tumbuh sangat lambat dan jarang menyebar.
2.      Penyakit pada anak-anak dan pria muda di Afrika dan pada penderita AIDS. 
Kanker tumbuh jauh lebih cepat dan seringkali melibatkan pembuluh darah pada organ dalam.
Pada pria usia lanjut, sarkoma Kaposi biasanya tampak sebagai bintik ungu atau coklat tua di jari kaki atau tungkai. Pada pria usia lanjut, sarkoma Kaposi biasanya tampak sebagai bintik ungu atau coklat tua di jari kaki atau tungkai                                                                                                                                                                       

6
Pada orang Afrika dan pada penderita AIDS, kanker biasanya pertama kali muncul sebagai bintik pink, merah atau ungu, yang berbentuk lonjong atau bundar. 
Bintik-bintik ini bisa muncul di bagian tubuh mana saja, tetapi seringkali tumbuh di wajah. Dalam beberapa bulan bintik-bintik lainnya muncul di beberapa bagian tubuh, termasuk mulut, juga pada organ dalam dan kelenjar getah bening dan bisa menyebabkan perdarahan internal.
c)      Diagnosa
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala-gejala dan hasil biopsi kulit.
d)      Pengobatan
Sarkoma Kaposi pada usia lanjut yang tumbuh lambat dan tidak disertai gejala lainnya, tidak memerlukan pengobatan sama sekali. Tetapi bintik yang terbentuk bisa diobati dengan pembekuan, terapi sinar X atauelektrokauterisasi (penghancuran jaringan dengan menggunakan jarum listrik).
Untuk penderita AIDS dan bentuk kanker yang agresif, belum ada pengobatan yang sangat memuaskan. Kemoterapi dengan vincristine, vinblastin, bleomycin dan doxorubicin memberikan hasil yang mengecewakan. Alfa-interferon dan suntikan vincristine ke dalam kanker bisa bisa memperlambat perkembangan penyakit.

3. Sarkoma vulva
Menurut Benson &Pernoll (2008) sarkoma vulva mencakup <2% kanker vulva. Kanker sel stroma yang paling umum adalah leiomiosarkoma dan histiositomafibrosa. Adenokarsinoma vulva (kecuali yang berasal dari bartolin) sangat jarang. Metastasis kanker ke vulva dapat berasal dari tumor traktus genetalis lain atau ginjal atau dari uretra.
Menurut Sarwono (2009) tumor ini bersifat histologik dapat berupa leiomiosarkoma (paling sering), liposarkoma, rhabdomiosarkoma, fibrosarkoma, angiosarkoma, limfosarkoma, dan epetiloid sarkoma. Penyebarannya sangat cepat, karena secara hematogen.
Prognosis      : sangat buruk.
Penanganan :Peran radioterapi dan atau kemoterapi sebagai adjuvans perludipertimbangkan).
Menurut Curningham (2005) setiap lesi di vulva yang mencurigakan harus dibiopsi. Terapi sesuai stadium klinis dan kedalaman invasi. Pelahiran pervaginam tidak dikontraindikasikan apabila insisi vulva sudah sembuh.
4. Sarkoma Osteogenik
Menurut Corwin (2000) sarkoma osteogenik sering timbul pada tulang panjang, terutama femur (paha) atau di lutut. Kanker tulang rawan disebut kondrosarkoma. Kondrosarkoma biasanya timbul di lutut atau panggul.
a. Gambaran klinis nyeri yang berkaitan dengan peradangandisertai pembengkakan di dalam dan sekitar tulang.
fraktur fatologi
b. Perangkat diagnostik
Biopsi tulang akan mengidentifikasi adanya neoplasma dan jaringan yang terlibat.
c. Penatalaksanaan
· Untukosteosarkoma dan kondrosarkoma :
Reseksi  bagian tulang yang sakit dapat menyebabkan kesembuhan tanpa amputasi.
Mungkin diperlukan amputasi ekstrimitas yang terkena.
· Kanker sumsum tulang diterapi dengan kemoterapi dan radiasi
5. Sarkoma uterus
Menurut Benson &Pernoll (2008). Sarkoma jarang terjadi, hanya menyebabkan 2%-3% dari semua tumor ganas korpus uteri. Sarkoma biasanya terjadi setelah umur 40 tahun dan menyebar melalui perluasan langsung, jalur limfatik dan hematogen.

a. Etiologi
Etiologi sarkoma uteri tidak diketahui. Namun terdapat hubungan positif antara bentuk campuran dengan radiasi pelvis, sebelumnya.
b. Prognosis
Secara keseluruhan sarkoma memiliki prognosis yang buruk.
c. Klasifikasi dan stadium
Menurut Benson dan Pernoll (2008) diperlukan beberapa kategori untuk mengklasifikasikan sarkoma uteri;
1) Homolog ( keganasan yang secara histologis tampak berasal dari uterus)
2) Heterolog (keganasan yang berasal dari luar uterus)
3) Murni (tersusun atas  satu barisan sel tunggal)
4) Campuran (tersusun atas ≥2 barisan sel)
5) Mesoderm
6) Mulleri atau mesenkim (tergantung diferensiasinya).
                                                                                                                   
Ringkasan klasifikasi sarkoma uteri ditemukan pada tabel beriut :
Klasifikasi
Sarkoma
I.Sarkoma murni
A. Homolog
1. Tumor otot polos
Tumor metastasis dengan histologi jinak





2. Sarkoma stroma endometrium
a. Derajat rendah
b. Derajad tinggi
B.Heterolog



C. Sarkoma lainnya



II.Tumor campuran mulleri ganas
A. Homolog :karsinoma dan sarkoma homolog
B. Homolog: karsinoma dan sarkoma heterolog
III. Adenosarkoma mulleri
IV. Limfoma


Leiomiosarkoma
Leiomioblastoma
Leiomiomatosis intravena
Leiomioma uterus dengan metastasis
Leiomiomatosis peritonealis diseminata

Miosis stroma endolimfatik
Sarkoma stroma endometrium
Rabdomiosarkoma
Konrosarkoma
Osteosarkoma
Liposarkoma


Karsinosarkoma

Adenosarkoma
Limpoma

Modifikasi dari P.Clement dan R.E.Scully.Phatologi of uterine sarcomas. Dalam :Gynecologic Oncologi. M. Coplleson,ed.Churchill Livingstone,1991,hal 591.
1)      Leiomiosarkoma.
Leiomiosarkoma biasanya terjadi pada wanita usia 50 tahunan. Gambaran histologis yang berkaitan dengan prognosis adalah jumlah mitosis (per 10 hpf), invasi vaskular dan limfatik, perluasan ke serosa dan derajad anaplasia.


                                                                                                                                9
Mitosis per 10 hpf berkaitan erat dengan prognosis :<5 biasanya jinak, ≥5 diagnostik untuk  leiomiosarkoma. 5-9 kemungkinan ganas rendah, >10 mempunyai prognosis terburuk.pasien premenopause mempunyai pronosis yang baik dibandingkan yang pasca menopause. Kelangsungan hidup 5 tahun secara keseluruhan kira-kira 20%. Namun jika stadium penyakit (I dan II), angka kelangsungan hidupnya kira-kira 40%.
2)      Leiomioblastoma Dan Sarkoma Uteri Metastasis Dengan Histologi Jinak.
Sarkoma yang tidak biasa atau agak jarang,misalnya:
a) Leiomioblastoma adalah tumor yang jarang, berasal dari sel-sel berbentuk gelendong, menyerupai epitel. Biasanya mempunyai <5 mitosis/hpf  dan hampir selalu jinak.
b) Leiomiomatosis intravena, merupakan kasus yang jarang, ditandai oleh adanya perluasan jarinangan otot polos ke luar uterus malalui intravena(sering diuraikan sebagai gambaran menyerupai cacing)
c) Leiomiomauteri yang mengalami metastasis ditandai oleh nodul otot polos ekstra pelvi, paling sering ditemui pada nodul limfe atau paru.
d) Leiomiomatosisperitonealis desiminata  paling sering dijumpai selama kehamilan. Dapat mengecil setelah persalinan.
3)      Miosis Stroma Endolimfatik
Miosis stroma endolimfatik terjadi terutama pada wanita yang lebih muda(3/4 kasus <50 tahun) dan sering salah didiagnosis sebagai leiomioma karena secara klinis terutama ditemukan perdarahan uterus abnormal dan pembesaran uterus yang tidak beraturan. Secara histologis, tumor ini terdiri atas  sel-sel stroma uteri  dengan penampakkan seperti gelendong dengan <10 metosis/10hpf. Penyakit  ini  jatrang ada, paling jarangdiantara berbagai sarkoma uteri, dan biasanya jinak.
4)      Sarkoma Stroma Endometrium
Sarkoma sel stroma uteri ini biasanya mempunyai >10 mitosis/10hpf  dan prognosisnya sangat buruk. Sarkoma stroma endometrium, seperti juga miosis stroma endolimfatik, biasanya ditamukan pada wanita <50 tahun dengan perdarahan abnormal dan pembesaran uterus tidak beraturan.


                                                                                                                             10
5)      Tumor Campuran Mulleri Ganas (MMMT, Malignant Mullerian Mixed Tumor)
MMMT terjadi pada wanita  yang lebih tua(biasanya >62 tahun) dan biasanya secara klinis munculsebagi perdarahan pasca menopause disertai uterus yang besar. Telah diketahui terdapat hubungan kausal  antara radiasi pelvis sebelumnya dengan MMMT. Frekuensi tumor heterolog dan homolog seimbang (meskipun jarang) dan mempunyai angka kelangsungan hidupyang sama (angka kelangsungan hidup 5 tahun keseluruhan kira-kira 20% meskipun pola histologisnya berbeda.

Sedangkan menurut Sarwono (2009) sarkoma  pada uterus dapat berupa :
1) Leiomiosarkoma yang murni timbul dari miometrium :70% intramural, 20% submukosal, dan 10% subserosal
2) Sarkoma endometrium yang berasal dari sroma endometrium, terdiri atas sel stroma endometrium tanpa elemen kelenjar. Ada yang menamakannya sebagai stromatosis maligna, berbentuk polipoid dan menyebar melalui darah.
3) Karsinoma sarkoma mengandung 2 unsur keganasan, yakni karsinoma asal dari elemen epitel (endometrium) dan sarkoma yang berasal dari elemen stroma.keduanya dinamakan sebagai malignant mixed mesodermal tumours (MMTs).
d. Patologi
Kira-kira 55% sarkoma  (leiomiosarkoma) berasal dari otot polos melalui heteroplasi, 40% campuran tumor mesenkim atau mesoderm (mungkin berhubungan dengan  sel stroma endometrium), < 5% adalah karsinoma dan sisanya berasal dari pembuluh darah (angiosarkoma) atau dari jaringan ikat (sarkoma sel retekulum).
Sarkoma mulai sebagai tumor setempat yang tenang, secara bertahap menjadi difus dan pada perluasan ke miometrium dan melewati miometrium dapat menimbulkan gejala. Rasa nyeri dan peradangan tidak terjadi hingga tumor cukup lanjut. Perluasan ke kavum uteri  atau pertumbuhan membentuk polipoid menyebabkan leukore dan perdarahan abnormal. Metastasis dini terjadi melalui aliran darah dan limfe.





Menururt Benson dan Pernoll (2008) kebanyakan klinisi menggunakan penentuan stadium karsinoma endometrium untuk penentukan  stadium sarkoma.  

Tabel : stadium klinis karsinoma endometrium*
Stadium 0


Stadium I
               IA
                IB

               G1
               G2                 

               G3

Stadium II
Stadium III
Stadium IV
Karsinoma in situ. Penemuan histologis mengarah kepertumbuhan ganas. (kasus stadium 0 tidak termasuk dalam statistik pengobatan apapun)
Karsinoma terbatas pada korpus
Panjang kavum uteri ≤8 cm
Panjang kavum uteri >8 cm. Kasus-kasus stadium I harus dikelompokkan menurut tipe histologis sebagai berikut:
Karsinoma adenomatosa sangat berdeferensiasi.
Karsinoma adenomatosa berdeferensiasi dengan sebagian daerah padat.
Sebagian besar karsinoma padat atau seluruhnya tidak berdeferensiasi.
Karsinoma mengenai korpus dan servik
Karsinoma  meluas keluar uterus tetapi tidak keluar dari pelvis minor.
Karsinoma meluas ke pelvis minor atau jelas mengenai mukosa kandung kemih atau rektum. Danya edema bulosa tidak dapat digunakan untuk memasukkan kasus ke stadium IV.
*disetujui oleh internasional federation of obstetrician and gynekologists. Diambil  dari ACOG,1976.                                 
Catatan : kadang-kadang sulit memutuskan apakah kanker mengenai endoserviks saja atau endoserviks dan korpus. Jika penentuan deferensiasi yang jelas tidak memungkinkan pada pemeriksaan spesimen yang didapat darikuretase fraksional, adenokarsinoma harus diklasifikasikan sebagai karsinoma korpus dan karsinoma epidemoid seperti karsinoma serviks.
e. Penemuan klinis
1)  Tanda dan gejala
Pembesaran uterus  atau mioma yang cepat pada anak perempuan atau wanita pasca menopause dapat mengarah ke sarkoma.

                                                                                                                                         12
Perdarahan uterus abnormal
Pembesaran abdomen
Leukorea
Rasa tidak nyaman pada pelvik.
Manefestasi lanjut berupa penurunan berat badan, rasa nyeri, ortopnea, ikterus dan edema tungkai bawah.
2) Penemuan laboratorium
Anemia, peningkatan laju endap darah dan eosinofili dilaporkan setelah diagnosis pasti sarkoma ditegakkan.
3) Pencitraan
Foto thorax akan menyingkirkan ada tidaknya metastasis paru.CT scan atau MRI mungkin berguna untuk mendeteksi perluasan tumor ke abdomen atau pelvis.
4) Diagnosis sitologi dan biopsi
Pemeriksaan sitologi vagina memperlihatkan adanya sel-sel ganas dari saarkomaendometrium dan tumor mesenkim campuran,tetapi jarang menunjukkan leiomiosarkoma atau sarkoma lainnya. Sarkoma yang berasal dari endometrium  dapat di diagnosis denganbiopsi D&C tetapi leiomiosarkoma memerlukan pengambilan sampel secara langsung.
5) Diagnosis banding
Leiomiosarkoma pada pasien pasca menopause yang cepat ,membesar tanpa pemberian estrogen dosis besar adalah sarkoma sampai dibuktikan lain. Pada premenopause pembesaran leiomioma cepat (terutama submukosa) biasanya jinak. Metastasis karsinoma lain juga harus dipertimbangkan.
6) Penanganan
Menurut sarwono (2009) penanganan pada dasarnya adalah Histerektomi abdominal total ekstra fasia dan salfingo-ooforektomi bilateral (TAH,BSO) dilanjutkan dengan tambahan/adjuvans kemoterapi.
Benson & Pernoll (2008) menambahkan bahwa:
Pada sarkoma dengan deferensiasi baik, pembedahan primer atau sekunder yang lebih  radikal dapat dibenarkan.
Terapi radiasi dapat memperlambat pertumbuhan tumor dan mengurangi gejala-gejala yang  memberatkan.
Kemoterapi dapat bersifat paliatif dan sering digunakan (dengan kombinasi beberapa agen ) untuk mengobati metastasis jauh.
                                                                                                                                                15
4. Sarkoma ovarium
Menurut Sarwono (2009) Sarkoma ovarium lebih jarang ditemukan daripada karsinoma ovarium. Sarkoma ini tumbuh cepat sehingga pada saat ditemukan sudah pada stadium lanjut. Penyebaran suatu kanker ovarium bisa menyebar kebagian yang lain, seperti daerah panggul dan perut melalui getah bening dan melalui peredaran darah untuk menuju kehati dan paru-paru.
Biasanya orang yang menderit Sarkoma Ovarium tampak kurus dan perut asites. Karena proses perjalanan penyakit yang ditmbulkan dari kanker tersebut, sehingga penderita mengalami anorexia atau tidak nafsu makan karena mual dan muntah. Sedangkan asites itu sendiri ditimbulkan akibat dari cairan tumor dan tumor itu sendiri. Sarkoma Ovarium bisa juga mengakibatkan evusi pleura karena perjalanan tumor itu. Tumor ganas ini dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
a. Sarkoma teratoid
Sering terdiri dari elemen-elemen tanpa diferensi, akan tetapi unsur-unsur teratoid masih dapat dikena. Tumor tumbuh cepat dengan prognosis jelek.
b. Stromal sarkoma
Berasal dari jaringan mesenkim dan dapat ditemukan dalam 2 jenis :
Stromal-cel sarkoma
Leiomiosarkoma
Prognosis umumnya baik, apabila tumor belum meluas pada waktu operasi dilakukan.
c. Sarkoma paramesonefrik
Merupakan mixed mesodermal tumor, terdiri atas sel-sel epitel yang tersusuntidakrata dan stroma yang berfroliferasi cepat.tumor biasanya ditemukan pada wanita usia lanjut, tumbuh cepat dan dapat menimbulkan rasa nyeri diperut bagian bawah. Penyebaran sel-sel tumor juga cepat secara hematogen.
2.5 Diagnosa
Tes Diagnostik
Kebanyakan sarkoma didiagnosis ketika biopsi (pengangkatan sebagian jaringan) benjolan pada tangan, kaki atau lengan diperiksa di bawah mikroskop oleh ahli patologi (dokter yang khusus memeriksa jaringan di bawah mikroskop).
Setelah sarkoma didiagnosis, tes lainnya seperti scan tomografi terkomputerisasi (CT), scan resonansi magnetik (MRI) untuk menggambarkan jangkauan penyakit biasanya dilakukan.

                                                                                                                             16
2.6 Pilihan Pengobatan
Tidak semua kanker yang telah dideteksi atau ditemukan dapat disembuhkan. Namun, semakin dini kanker ditemukan dan diobati, semakin besar kemungkinan untuk sembuh.
Penyembuhan ini hanya berhasil jika kanker yang diderita masih stadium dini, kanker lokoregional atau kanker yang penyebarannya belum meluas dan ukurannya masih kecil.
Meringankan (paliatif) yaitu tindakan aktif guna meringankan penderita kanker terutama yang tidak mungkin disembuhkan lagi. Tujuannya adalah untuk memperbaiki kualitas hidup, mengatasi terjadinya komplikasi dan mengurangi atau menghilangkan keluhan penderita.
Jenis pengobatan yang digunakan pada dasarnya sama yaitu pembedahan, penyinaran (radiotherapy) dan dengan obat – obatan (chemotherapy). Jika cara ini tidak mungkin, paliatif dapat dilakukan, pengembirian, adrenalektomi dan hipofisektomi terutama pada tumor yang bergantung kepada hormon seperti karsinoma prostat dan payudara.

1.Pembedahan
Pada eksisi neoplasma dengan skalpel selain mengeluarkan jaringan tumor, harus diperhatikan kemungkinan adanya infiltrasi ke jaringan sekitarnya. Pembedahan kanker memerlukan pengetahuan luas mengenai sifat pertumbuhan tumor dan cara penyebarannya. Yang menjadi persoalan adalah menentukan batas sayatan apakah sudah bebas dari jaringan tumor yang merupakan penyebaran lokal.
2.Penyinaran (radiotherapy)
Penggunaan sinar untuk menghancurkan tumor berdasarkan kenyataan bahwa sel – sel ganas lebih sensitif terhadap penyinaran daripada sel – sel normal. Tetapi jaringan normal pun dipengaruhi dipengaruhi oleh penyinaran karena itu pada radioterapy harus diusahakan terjadinya perbedaan efek yang nyata.Radiosensitivitas biasanya dihubungkan dengan pertumbuhan yang berdiferensiasi buruk dari sel – sel yang cepat membelah tetapi juga merupakan sifat tertentu beberapa jenis tumor tersebut.
                                                                                                                             17
Khasiat penyinaran dan pengobatan kanker bergantung kepada dua hal, pertama jumlah sinar yang diserap oleh jaringan tumor dan kedua ialah radiosensitivitas tumor tersebut.Dapat disimpulkan bahwa pengobatan tumor dengan sinar merupakan satu – satunya pilihan bila tumor itu termasuk radiosensitif, berdiferensiasi buruk maka diberikan dalam dosis tinggi tanpa merusak jaringan sekitarnya.
3.Pengobatan kimiawi (chemotherapy)
Khemotherapy tampaknya merupakan cara yang lebih baik untuk pengobatan kanker. Bahan kimia yang dipakai diharapkan dapat menghancurkan sel – sel yang oleh pembedahan ataunpenyinaran tidak dapat dicapai. Mencari bahan kimia yang dapat diberikan secara intravena dan yang akan dipusatkan dalam, serta menghancurkan sel – sel kanker merupakan salah satu pekerjaan yang diakukan oleh pusat – pusat penelitian kanker.
Obat – obat anti kanker yang sangat efektif oleh KARNOFSKY dibagi atas 5 golongan
:
1.      Alkylating agent
2.      Antimetabolit
3.      Hormon
4.      Antibiotik
5.      Berbagai obat – obatan (miscellaneous drugs)
Prognosis Sarkoma
Penentu utama prognosis sarkoma termasuk status kinerja pasien, subtipe sarkoma, dan stadium penyakit saat diagnosis. Ini akan didiskusikan secara individual dengan setiap pasien pada saat konsultasi klinis mereka. Secara umum, pasien lebih awal, dengan sarkoma lebih kecil, memiliki prognosis yang lebih menguntungkan daripada mereka yang datang dengan penyakit lebih lanjut.

2.7 Kasus yang Terjadi
Keponakan saya yang berumur 12 tahun memiliki benjolan yang menyakitkan di bahu.Hal ini terjadi setelah jatuh.Kami telah melihat dokter Cina, tetapi tidak ada perbaikan.Apa yang harus kami lakukan?
Dia harus mencari bantuan medis. Pemeriksaan fisik oleh dokter dan investigasi pemindaian yang relevan (sinar X atau scan jika diperlukan) dapat dilakukan untuk mengevaluasi benjolan tergantung pertimbangan dokter yang memeriksa.
                                                                                                                                                18
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Non-Neoplasma terjadi bila luka di kaki Anda mengalami infeksi dan membengkak. Tumor atau pembengkakan itu terjadi karena sembab akibat penumpukan cairan getah bening (limfe) dan sel darah putih akibat usaha tubuh mengatasi infeksi. Jadi tumor pada peradangan adalah massa yang berasal dari jaringan normal, milik mereka sendiri. Dengan kata lain tidak ada perubahan bentuk sel di jaringan.
Neoplasma (neos = baru dan plasma = pembentukan) adalah tumor yang terdiri dari jaringan baru abnormal, tumbuhnya berkelebihan, tidak terkoordinasi, dan tumbuh terus walaupun rangsangan yang menyebabkannya sudah berhenti. Proses pembentukan neoplasma disebut neoplasia.

3.2 Saran
Disadari oleh penulis bahwa makalah yang telah disusun oleh penilis yang berjudul” Neoplasma ” masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran terhadap makalah yang bersifat membangun agar makalah yang dibuat dapat menjadi lebih baik dan bermanfaat bagi orang lain masyarakat pada umumnya.













19
DAFTAR PUSTAKA

Benson, R.C. dan Martin L.P.2008. Buku Saku  Obstetri Dan Ginekologi Edisi 9. Jakarta: EGC.

Curningham,F.G.2005. Obstetri William. Jakarta : EGC.

Corwin,E.J.2000.Buku Saku Patofisiologi.Jakarta : EGC.

Prawirohardjo,S.2009.Ilmu Kandungan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka.

Tiran,D.2005.Kamus Saku Bidan.Jakarta : EGC.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar