PEMBAHASAN
2.1 Definisi Sarkoma(Neoplasma)
Neoplasma adalah massa jaringan abnormal yang diakibatkan oleh
neoplasi, neoplasi sendiri diartikan sebagai proses pertumbuhan dan
perkembangan jaringan tubuh yang abnormal yakni yang tumbuh sendiri secara
tidak terkendali.
Hubungannya Neoplasma
dengan Kanker dan Tumor adalah, Neoplasma
itu terbagi menjadi dua bagian yakni Neoplasma
benigna dan Neoplasma maligna. Neoplasma beligna disebut juga tumor jinak,
tumor jinak ini memiliki karakteristik yaitu benjolan yang bersifat jinak,
pertumbuhan tumor yang lambat dan memiliki batasan yang tegas sehingga mudah
sekali dikenali dan dengan mudah juga dapat diangkat melalui operasi. Sehingga
tumor itu dapat disembuhkan dengan sempurna tanpa meninggalkan sedikitpun tumor.
Sedangkan Neoplasma Maligna disebut juga sebagai tumor ganas atau
lebih dikenal sebagai kanker. Karakteristik dari kanker ini adalah
pertumbuhannya yang sangat cepat sehingga sulit sekali untuk dikendalikan hal
ini dikarenakan sel-sel jaringan dapat berubah menjadi sel kanker dengan waktu
cepat. Kanker ini adalah penyakit yang menyebar ke seluruh tubuh karena dapat
berkembang dengan daerah sekitar yang terjangkitnya.
Menurut Tiran (2005) Sarkoma adalah tumor yang
sangat malignan/ganas dan tumbuh dari sel-sel
jaringan ikat serta stromanya. Sarkoma jarang terjadi tetapi tumor agresif
muncul dari subtipe jaringan primitif yang dikenal sebagai mesoderm, dengan
demikian dapat mempengaruhi berbagai jaringan dan organ dalam tubuh di berbagai
kelompok usia. Sarkoma umumnya
timbul dari jaringan lunak atau bagian bertulang pada tubuh, sehingga menyebar
luas ke dalam jaringan lunak dan sarkoma bertulang.
Dalam kategori jaringan lunak termasuk otot,
tendon, fascia, ligament, lemak, pembuluh darah, pembuluh limfe, saraf perifer,
saraf autonom, ganglion, bursa, synovia, kartilago palpebra, kartilango telinga
dan lain-lain, namun tidak termasuk tulang, kartilago, sumsum, kartilago
hidung, mamae dan jaringan lunak dalam organ.
Faktor predisposisi sarkoma jaringan lunak adalah
genetika, radiasi, virus, iatrogenik (mis.Radiasi), dan imunologi.
Sarkoma yaitu :
• Pertumbuhan
Berlebih
• Satu Jenis Sel
• Tak Beraturan
• Tak Terkoordinasi
• Tak Ada Tujuan
• Tak Ada Guna
• Satu Jenis Sel
• Tak Beraturan
• Tak Terkoordinasi
• Tak Ada Tujuan
• Tak Ada Guna
2.2 Resiko dan Penyebab
Untuk kebanyakan pasien, tidak ada faktor
risiko yang teridentifikasi.
Pasien dengan
penyakit turunan seperti neurofibromatosis, yang memiliki beberapa pembesaran
tumor jinak pada selubung saraf memiliki resiko lebih besar dimana salah satu
pembesaran selubung saraf berubah menjadi kanker.
Pasien dengan
radioterapi sebelumnya memiliki kemungkinan sedikit lebih tinggi terkena
sarkoma di daerah yang teradiasi sebelumnya.Mungkin memakan waktu hampir 10
tahun untuk timbul.
2.3 Gejala dan Tanda Sarkoma
Banyak
pasien lebih dulu berkonsultasi dengan dokter karena benjolan atau massa pada
lengan, kaki, atau tangan. Benjolan mungkin menyakitkan atau tidak
menyakitkan.Sarkoma ini didiagnosa ketika biopsi (pengangkatan sebagian
jaringan) dari benjolan pada tangan, kaki atau lengan diperiksa di bawah
mikroskop oleh ahli patologi (dokter yang khusus memeriksa jaringan di bawah
mikroskop).Kanker tulang biasanya terjadi di daerah bahu dan lutut dibandingkan
dengan daerah tubuh lainnya.
Ketika
kanker berlanjut mungkin terdapat penurunan berat badan, kehilangan nafsu
makan, atau demam berkepanjangan.Gejala lainnya tergantung lokasi sarkoma,
seperti rasa kenyang, gangguan pencernaan, dan nyeri lambung ketika sarkoma
perut terjadi dan pendarahan vagina ketika sarkoma rahim terjadi.
Pengenalan
gejala kanker dapat dilakukan sendiri dengan cara WASPADA yang merupakan
kependekan dari istilah berikut :
- W = Waktu buang air besar atau kecil ada
perubahan kebiasaan atau gangguan.
- A = Alat pencernaan terganggu dan susah menelan
- S = Suara serak dan batuk tak kunjung
sembuh
- P = Payudara atau ditempat lain ada
benjolan
- A = Andeng-andeng atau tahi lalat berubah
sifat menjadi semakin besar dan gatal
- D = Darah atau lendir yang tidak normal
keluar dari lubang-lubang tubuh
- A = Ada luka yang tak bisa sembuh
2.4 Jenis-Jenis
Ada beberapa jenis dari sarkoma, yaitu:
1.
Sarkoma payudara
Tanda awal sarkoma payudara adalah ditemukannya benjolan yang terasa berbeda
pada payudara. Jika ditekan, benjolan ini tidak terasa nyeri. Awalnya benjolan
ini berukuran kecil, tapi lama kelamaan membesar dan akhirnya melekat pada
kulit atau menimbulkan perubahan pada kulit payudara atau puting susu.
Kadang-kadang benjolan pada payudara ini biasanya
penuh mengisi seluruh payudara baik salah satu payudara atau keduanya yang
disebut “KISTA SARKOMA PHILODES”. Ada kalanya sebagian besar nyaris tidak
tergendong oleh penderita . Bila hal tersebut di biarkan bisa menjadi SARKOMA PAYUDARA. Tumor ini umumnya terjadi pada usia
35-40 tahun.
Untuk itu perlu di lakukuan pemeriksaan SADARI (pemeriksaan payudara sendiri) setiap seminggu
setelah hari terakhir menstruasi, sebagai deteksi
awal terjadinya keabnormalan payudara termasuk deteksi dini terjadinya kista
sarcoma philodes.
a. Tanda dan Gejala
- Kulit payudara diatas tumor
mengkilat.
- Kulit tegang dan tipis.
- Kulit payudara memerah.
- Pembuluh balik yang lebar.
- Terasa panas.
- Pembesaran kelenjar regional atau
metastasis ( jarang ditemukan ).
- Tumbuh dengan cepat.
b.Etiologi
Etiologi kistosarkoma fillodes belum diketahui
secara pasti, namun beberapa hal yang diduga dapat mempengaruhi terjadinya
tumor ini antara lain :
1. Kontrasepsi hormonal (terutama estrogen)
2. Pernah mengalami radiasi di daerah dada (
lingkungan )
3. Adanya keturunan ca mammae (genetik)
4. Wanita usia 35 – 40 tahun, resiko semakin meningkat
pada keadaan :
- Orang tua ( ibu ) pernah menderita Ca mammae
terutama pada usia relatif muda.
- Anggota keluarga menderita Ca mammae
- Sebelumnya pernah menderita penyakit tumor / kanker
- Penderita tumor jinak payudara
- Kehamilan pertama terjadi sesudah umur 35 tahun.
2.
Sarkoma Kaposi
Sarkoma Kaposi adalah
kanker yang berasal dari pembuluh darah, biasanya pada kulit.
a)
Penyebab
Pada penderita AIDS, penyakit ini terjadi
akibat gangguan sistem kekebalan dan penelitian terakhir menyebutkan adanya
kombinasi antara gangguan sistem kekebalan dengan sejenis virus herpes yang belum teridentifikasi.
b)
Gejala
Terdapat 2 macam bentuk sarkoma Kaposi:
Terdapat 2 macam bentuk sarkoma Kaposi:
1.
Penyakit pada usia lanjut, biasanya pada orang Eropa, Yahudi atau Italia.
Kanker tumbuh sangat lambat dan jarang menyebar.
Kanker tumbuh sangat lambat dan jarang menyebar.
2.
Penyakit pada anak-anak dan pria muda di Afrika dan pada penderita AIDS.
Kanker tumbuh jauh lebih cepat dan seringkali melibatkan pembuluh darah pada organ dalam.
Kanker tumbuh jauh lebih cepat dan seringkali melibatkan pembuluh darah pada organ dalam.
Pada pria usia lanjut, sarkoma Kaposi biasanya tampak sebagai bintik ungu
atau coklat tua di jari kaki atau tungkai. Pada pria usia lanjut, sarkoma
Kaposi biasanya tampak sebagai bintik ungu atau coklat tua di jari kaki atau
tungkai
6
Pada orang
Afrika dan pada penderita AIDS, kanker biasanya pertama kali muncul sebagai
bintik pink, merah atau ungu, yang berbentuk lonjong atau bundar.
Bintik-bintik ini bisa muncul di bagian tubuh mana saja, tetapi seringkali tumbuh di wajah. Dalam beberapa bulan bintik-bintik lainnya muncul di beberapa bagian tubuh, termasuk mulut, juga pada organ dalam dan kelenjar getah bening dan bisa menyebabkan perdarahan internal.
Bintik-bintik ini bisa muncul di bagian tubuh mana saja, tetapi seringkali tumbuh di wajah. Dalam beberapa bulan bintik-bintik lainnya muncul di beberapa bagian tubuh, termasuk mulut, juga pada organ dalam dan kelenjar getah bening dan bisa menyebabkan perdarahan internal.
c)
Diagnosa
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala-gejala dan hasil biopsi kulit.
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala-gejala dan hasil biopsi kulit.
d)
Pengobatan
Sarkoma Kaposi
pada usia lanjut yang tumbuh lambat dan tidak disertai gejala lainnya, tidak
memerlukan pengobatan sama sekali. Tetapi bintik yang terbentuk bisa diobati
dengan pembekuan, terapi sinar X atauelektrokauterisasi (penghancuran
jaringan dengan menggunakan jarum listrik).
Untuk
penderita AIDS dan bentuk kanker yang agresif, belum ada
pengobatan yang sangat memuaskan. Kemoterapi dengan vincristine, vinblastin, bleomycin dan doxorubicin memberikan hasil
yang mengecewakan. Alfa-interferon dan suntikan vincristine ke dalam
kanker bisa bisa memperlambat perkembangan penyakit.
3. Sarkoma vulva
Menurut Benson &Pernoll (2008) sarkoma vulva mencakup
<2% kanker vulva. Kanker sel stroma yang paling umum adalah leiomiosarkoma
dan histiositomafibrosa. Adenokarsinoma vulva (kecuali yang berasal dari
bartolin) sangat jarang. Metastasis kanker ke vulva dapat berasal dari tumor
traktus genetalis lain atau ginjal atau dari uretra.
Menurut Sarwono (2009) tumor ini bersifat
histologik dapat berupa leiomiosarkoma (paling sering), liposarkoma,
rhabdomiosarkoma, fibrosarkoma, angiosarkoma, limfosarkoma, dan epetiloid
sarkoma. Penyebarannya sangat cepat, karena secara hematogen.
Prognosis : sangat buruk.
Penanganan :Peran radioterapi dan atau kemoterapi sebagai adjuvans
perludipertimbangkan).
Menurut Curningham (2005) setiap lesi di vulva yang
mencurigakan harus dibiopsi. Terapi sesuai stadium klinis dan kedalaman invasi.
Pelahiran pervaginam tidak dikontraindikasikan apabila insisi vulva sudah
sembuh.
4. Sarkoma Osteogenik
Menurut Corwin (2000) sarkoma osteogenik sering timbul pada tulang panjang,
terutama femur (paha) atau di lutut. Kanker tulang rawan disebut kondrosarkoma.
Kondrosarkoma biasanya timbul di lutut atau panggul.
a. Gambaran klinis
nyeri yang berkaitan dengan peradangandisertai pembengkakan di dalam dan
sekitar tulang.
- fraktur fatologi
b. Perangkat
diagnostik
Biopsi tulang akan
mengidentifikasi adanya neoplasma dan jaringan yang terlibat.
c. Penatalaksanaan
·
Untukosteosarkoma dan
kondrosarkoma :
- Reseksi bagian
tulang yang sakit dapat menyebabkan kesembuhan tanpa amputasi.
- Mungkin diperlukan
amputasi ekstrimitas yang terkena.
·
Kanker sumsum tulang
diterapi dengan kemoterapi dan radiasi
5. Sarkoma uterus
Menurut Benson
&Pernoll (2008). Sarkoma jarang terjadi, hanya menyebabkan 2%-3% dari semua
tumor ganas korpus uteri. Sarkoma biasanya terjadi setelah umur 40 tahun dan
menyebar melalui perluasan langsung, jalur limfatik dan hematogen.
a. Etiologi
Etiologi sarkoma uteri
tidak diketahui. Namun terdapat hubungan positif antara bentuk campuran dengan
radiasi pelvis, sebelumnya.
b. Prognosis
Secara keseluruhan sarkoma
memiliki prognosis yang buruk.
c. Klasifikasi dan
stadium
Menurut Benson dan Pernoll
(2008) diperlukan beberapa kategori untuk mengklasifikasikan sarkoma uteri;
1) Homolog (
keganasan yang secara histologis tampak berasal dari uterus)
2) Heterolog
(keganasan yang berasal dari luar uterus)
3) Murni (tersusun
atas satu barisan sel tunggal)
4) Campuran (tersusun
atas ≥2 barisan sel)
5) Mesoderm
6) Mulleri atau
mesenkim (tergantung diferensiasinya).
Ringkasan klasifikasi sarkoma uteri ditemukan pada tabel beriut :
Klasifikasi
|
Sarkoma
|
I.Sarkoma murni
A. Homolog
1. Tumor otot polos
Tumor metastasis dengan histologi jinak
2. Sarkoma stroma endometrium
a. Derajat rendah
b. Derajad tinggi
B.Heterolog
C. Sarkoma lainnya
II.Tumor campuran mulleri ganas
A. Homolog :karsinoma dan sarkoma homolog
B. Homolog: karsinoma dan sarkoma heterolog
III. Adenosarkoma mulleri
IV. Limfoma
|
Leiomiosarkoma
Leiomioblastoma
Leiomiomatosis intravena
Leiomioma uterus dengan metastasis
Leiomiomatosis peritonealis diseminata
Miosis stroma endolimfatik
Sarkoma stroma endometrium
Rabdomiosarkoma
Konrosarkoma
Osteosarkoma
Liposarkoma
Karsinosarkoma
Adenosarkoma
Limpoma
|
Modifikasi dari P.Clement
dan R.E.Scully.Phatologi of uterine sarcomas. Dalam :Gynecologic Oncologi. M.
Coplleson,ed.Churchill Livingstone,1991,hal 591.
1) Leiomiosarkoma.
Leiomiosarkoma biasanya
terjadi pada wanita usia 50 tahunan. Gambaran histologis yang berkaitan dengan
prognosis adalah jumlah mitosis (per 10 hpf), invasi vaskular dan limfatik,
perluasan ke serosa dan derajad anaplasia.
9
Mitosis per 10 hpf
berkaitan erat dengan prognosis :<5 biasanya jinak, ≥5 diagnostik
untuk leiomiosarkoma. 5-9 kemungkinan ganas rendah, >10 mempunyai
prognosis terburuk.pasien premenopause mempunyai pronosis yang baik
dibandingkan yang pasca menopause. Kelangsungan hidup 5 tahun secara
keseluruhan kira-kira 20%. Namun jika stadium penyakit (I dan II), angka
kelangsungan hidupnya kira-kira 40%.
2) Leiomioblastoma Dan Sarkoma Uteri Metastasis Dengan
Histologi Jinak.
Sarkoma yang tidak biasa
atau agak jarang,misalnya:
a) Leiomioblastoma
adalah tumor yang jarang, berasal dari sel-sel berbentuk gelendong, menyerupai
epitel. Biasanya mempunyai <5 mitosis/hpf dan hampir selalu jinak.
b) Leiomiomatosis
intravena, merupakan kasus yang jarang, ditandai oleh adanya perluasan
jarinangan otot polos ke luar uterus malalui intravena(sering diuraikan sebagai
gambaran menyerupai cacing)
c) Leiomiomauteri
yang mengalami metastasis ditandai oleh nodul otot polos ekstra pelvi, paling
sering ditemui pada nodul limfe atau paru.
d) Leiomiomatosisperitonealis
desiminata paling sering dijumpai selama kehamilan. Dapat mengecil
setelah persalinan.
3) Miosis Stroma Endolimfatik
Miosis stroma endolimfatik
terjadi terutama pada wanita yang lebih muda(3/4 kasus <50 tahun) dan sering
salah didiagnosis sebagai leiomioma karena secara klinis terutama ditemukan
perdarahan uterus abnormal dan pembesaran uterus yang tidak beraturan. Secara
histologis, tumor ini terdiri atas sel-sel stroma uteri dengan
penampakkan seperti gelendong dengan <10 metosis/10hpf. Penyakit
ini jatrang ada, paling jarangdiantara berbagai sarkoma uteri, dan
biasanya jinak.
4) Sarkoma Stroma Endometrium
Sarkoma sel stroma uteri
ini biasanya mempunyai >10 mitosis/10hpf dan prognosisnya sangat
buruk. Sarkoma stroma endometrium, seperti juga miosis stroma endolimfatik,
biasanya ditamukan pada wanita <50 tahun dengan perdarahan abnormal dan
pembesaran uterus tidak beraturan.
10
5) Tumor Campuran Mulleri Ganas (MMMT, Malignant Mullerian
Mixed Tumor)
MMMT terjadi pada
wanita yang lebih tua(biasanya >62 tahun) dan biasanya secara klinis
munculsebagi perdarahan pasca menopause disertai uterus yang besar. Telah
diketahui terdapat hubungan kausal antara radiasi pelvis sebelumnya
dengan MMMT. Frekuensi tumor heterolog dan homolog seimbang (meskipun jarang)
dan mempunyai angka kelangsungan hidupyang sama (angka kelangsungan hidup 5
tahun keseluruhan kira-kira 20% meskipun pola histologisnya berbeda.
Sedangkan menurut Sarwono
(2009) sarkoma pada uterus dapat berupa :
1) Leiomiosarkoma
yang murni timbul dari miometrium :70% intramural, 20% submukosal, dan 10%
subserosal
2) Sarkoma
endometrium yang berasal dari sroma endometrium, terdiri atas sel stroma
endometrium tanpa elemen kelenjar. Ada yang menamakannya sebagai stromatosis
maligna, berbentuk polipoid dan menyebar melalui darah.
3) Karsinoma
sarkoma mengandung 2 unsur keganasan, yakni karsinoma asal dari elemen
epitel (endometrium) dan sarkoma yang berasal dari elemen stroma.keduanya
dinamakan sebagai malignant mixed mesodermal tumours (MMTs).
d. Patologi
Kira-kira 55%
sarkoma (leiomiosarkoma) berasal dari otot polos melalui heteroplasi, 40%
campuran tumor mesenkim atau mesoderm (mungkin berhubungan dengan sel
stroma endometrium), < 5% adalah karsinoma dan sisanya berasal dari pembuluh
darah (angiosarkoma) atau dari jaringan ikat (sarkoma sel retekulum).
Sarkoma mulai sebagai
tumor setempat yang tenang, secara bertahap menjadi difus dan pada perluasan ke
miometrium dan melewati miometrium dapat menimbulkan gejala. Rasa nyeri dan
peradangan tidak terjadi hingga tumor cukup lanjut. Perluasan ke kavum
uteri atau pertumbuhan membentuk polipoid menyebabkan leukore dan
perdarahan abnormal. Metastasis dini terjadi melalui aliran darah dan limfe.
Menururt Benson dan
Pernoll (2008) kebanyakan klinisi menggunakan penentuan stadium karsinoma
endometrium untuk penentukan stadium sarkoma.
Tabel : stadium klinis karsinoma endometrium*
Stadium 0
Stadium I
IA
IB
G1
G2
G3
Stadium II
Stadium III
Stadium IV
|
Karsinoma in situ. Penemuan histologis mengarah
kepertumbuhan ganas. (kasus stadium 0 tidak termasuk dalam statistik
pengobatan apapun)
Karsinoma terbatas pada korpus
Panjang kavum uteri ≤8 cm
Panjang kavum uteri >8 cm. Kasus-kasus stadium I
harus dikelompokkan menurut tipe histologis sebagai berikut:
Karsinoma adenomatosa sangat berdeferensiasi.
Karsinoma adenomatosa berdeferensiasi dengan sebagian
daerah padat.
Sebagian besar karsinoma padat atau seluruhnya tidak
berdeferensiasi.
Karsinoma mengenai korpus dan servik
Karsinoma meluas keluar uterus tetapi tidak keluar dari pelvis minor.
Karsinoma meluas ke pelvis minor atau jelas mengenai
mukosa kandung kemih atau rektum. Danya edema bulosa tidak dapat digunakan
untuk memasukkan kasus ke stadium IV.
|
*disetujui oleh internasional federation of obstetrician and gynekologists.
Diambil dari
ACOG,1976.
Catatan : kadang-kadang sulit
memutuskan apakah kanker mengenai endoserviks saja atau endoserviks dan korpus.
Jika penentuan deferensiasi yang jelas tidak memungkinkan pada pemeriksaan
spesimen yang didapat darikuretase fraksional, adenokarsinoma harus diklasifikasikan
sebagai karsinoma korpus dan karsinoma epidemoid seperti karsinoma serviks.
e. Penemuan klinis
1) Tanda dan gejala
- Pembesaran uterus atau mioma yang cepat pada anak perempuan atau
wanita pasca menopause dapat mengarah ke sarkoma.
12
- Perdarahan uterus abnormal
- Pembesaran abdomen
- Leukorea
- Rasa tidak nyaman pada pelvik.
- Manefestasi lanjut berupa penurunan berat badan, rasa nyeri, ortopnea,
ikterus dan edema tungkai bawah.
2) Penemuan
laboratorium
Anemia, peningkatan laju endap darah dan eosinofili dilaporkan setelah
diagnosis pasti sarkoma ditegakkan.
3) Pencitraan
Foto thorax akan menyingkirkan ada tidaknya metastasis paru.CT scan atau
MRI mungkin berguna untuk mendeteksi perluasan tumor ke abdomen atau pelvis.
4) Diagnosis sitologi
dan biopsi
Pemeriksaan sitologi vagina memperlihatkan adanya sel-sel ganas dari
saarkomaendometrium dan tumor mesenkim campuran,tetapi jarang menunjukkan
leiomiosarkoma atau sarkoma lainnya. Sarkoma yang berasal dari
endometrium dapat di diagnosis denganbiopsi D&C tetapi leiomiosarkoma
memerlukan pengambilan sampel secara langsung.
5) Diagnosis banding
Leiomiosarkoma pada pasien pasca menopause yang cepat ,membesar tanpa
pemberian estrogen dosis besar adalah sarkoma sampai dibuktikan lain. Pada premenopause
pembesaran leiomioma cepat (terutama submukosa) biasanya jinak. Metastasis
karsinoma lain juga harus dipertimbangkan.
6) Penanganan
Menurut sarwono (2009) penanganan pada dasarnya adalah Histerektomi
abdominal total ekstra fasia dan salfingo-ooforektomi bilateral (TAH,BSO)
dilanjutkan dengan tambahan/adjuvans kemoterapi.
Benson & Pernoll
(2008) menambahkan bahwa:
- Pada sarkoma dengan deferensiasi baik, pembedahan primer atau sekunder yang
lebih radikal dapat dibenarkan.
- Terapi radiasi dapat memperlambat pertumbuhan tumor dan mengurangi
gejala-gejala yang memberatkan.
- Kemoterapi dapat bersifat paliatif dan sering digunakan (dengan kombinasi
beberapa agen ) untuk mengobati metastasis jauh.
15
4. Sarkoma ovarium
Menurut Sarwono (2009) Sarkoma ovarium lebih jarang ditemukan daripada
karsinoma ovarium. Sarkoma ini
tumbuh cepat sehingga pada saat ditemukan sudah pada stadium lanjut. Penyebaran
suatu kanker ovarium bisa menyebar kebagian yang lain, seperti
daerah panggul dan perut melalui getah bening dan melalui peredaran darah untuk
menuju kehati dan paru-paru.
Biasanya
orang yang menderit Sarkoma Ovarium tampak kurus dan perut
asites. Karena proses perjalanan penyakit yang ditmbulkan dari kanker tersebut,
sehingga penderita mengalami anorexia atau tidak nafsu makan karena mual dan
muntah. Sedangkan asites itu sendiri ditimbulkan akibat dari cairan tumor dan
tumor itu sendiri. Sarkoma Ovarium bisa juga mengakibatkan
evusi pleura karena perjalanan tumor itu. Tumor ganas ini dapat
diklasifikasikan sebagai berikut:
a. Sarkoma teratoid
Sering terdiri dari elemen-elemen tanpa diferensi, akan tetapi unsur-unsur
teratoid masih dapat dikena. Tumor tumbuh cepat dengan prognosis jelek.
b. Stromal sarkoma
Berasal dari jaringan
mesenkim dan dapat ditemukan dalam 2 jenis :
- Stromal-cel sarkoma
- Leiomiosarkoma
Prognosis umumnya baik,
apabila tumor belum meluas pada waktu operasi dilakukan.
c. Sarkoma
paramesonefrik
Merupakan mixed mesodermal tumor, terdiri atas sel-sel epitel yang
tersusuntidakrata dan stroma yang berfroliferasi cepat.tumor biasanya ditemukan
pada wanita usia lanjut, tumbuh cepat dan dapat menimbulkan rasa nyeri diperut
bagian bawah. Penyebaran sel-sel tumor juga cepat secara hematogen.
2.5 Diagnosa
Tes Diagnostik
Kebanyakan
sarkoma didiagnosis ketika biopsi (pengangkatan sebagian jaringan) benjolan
pada tangan, kaki atau lengan diperiksa di bawah mikroskop oleh ahli patologi
(dokter yang khusus memeriksa jaringan di bawah mikroskop).
Setelah
sarkoma didiagnosis, tes lainnya seperti scan tomografi terkomputerisasi (CT),
scan resonansi magnetik (MRI) untuk menggambarkan jangkauan penyakit biasanya
dilakukan.
16
2.6 Pilihan Pengobatan
Tidak semua
kanker yang telah dideteksi atau ditemukan dapat disembuhkan. Namun, semakin
dini kanker ditemukan dan diobati, semakin besar kemungkinan untuk sembuh.
Penyembuhan ini
hanya berhasil jika kanker yang diderita masih stadium dini, kanker
lokoregional atau kanker yang penyebarannya belum meluas dan ukurannya masih
kecil.
Meringankan
(paliatif) yaitu tindakan aktif guna meringankan penderita kanker terutama yang
tidak mungkin disembuhkan lagi. Tujuannya adalah untuk memperbaiki kualitas
hidup, mengatasi terjadinya komplikasi dan mengurangi atau menghilangkan
keluhan penderita.
Jenis
pengobatan yang digunakan pada dasarnya sama yaitu pembedahan, penyinaran
(radiotherapy) dan dengan obat – obatan (chemotherapy). Jika cara ini tidak
mungkin, paliatif dapat dilakukan, pengembirian, adrenalektomi dan
hipofisektomi terutama pada tumor yang bergantung kepada hormon seperti
karsinoma prostat dan payudara.
1.Pembedahan
1.Pembedahan
Pada eksisi
neoplasma dengan skalpel selain mengeluarkan jaringan tumor, harus diperhatikan
kemungkinan adanya infiltrasi ke jaringan sekitarnya. Pembedahan kanker
memerlukan pengetahuan luas mengenai sifat pertumbuhan tumor dan cara
penyebarannya. Yang menjadi persoalan adalah menentukan batas sayatan apakah sudah
bebas dari jaringan tumor yang merupakan penyebaran lokal.
2.Penyinaran (radiotherapy)
Penggunaan
sinar untuk menghancurkan tumor berdasarkan kenyataan bahwa sel – sel ganas
lebih sensitif terhadap penyinaran daripada sel – sel normal. Tetapi jaringan
normal pun dipengaruhi dipengaruhi oleh penyinaran karena itu pada radioterapy
harus diusahakan terjadinya perbedaan efek yang nyata.Radiosensitivitas
biasanya dihubungkan dengan pertumbuhan yang berdiferensiasi buruk dari sel –
sel yang cepat membelah tetapi juga merupakan sifat tertentu beberapa jenis
tumor tersebut.
17
Khasiat
penyinaran dan pengobatan kanker bergantung kepada dua hal, pertama jumlah
sinar yang diserap oleh jaringan tumor dan kedua ialah radiosensitivitas tumor
tersebut.Dapat disimpulkan bahwa pengobatan
tumor dengan sinar merupakan satu – satunya pilihan bila tumor itu termasuk
radiosensitif, berdiferensiasi buruk maka diberikan dalam dosis tinggi tanpa
merusak jaringan sekitarnya.
3.Pengobatan kimiawi (chemotherapy)
Khemotherapy
tampaknya merupakan cara yang lebih baik untuk pengobatan kanker. Bahan kimia
yang dipakai diharapkan dapat menghancurkan sel – sel yang oleh pembedahan
ataunpenyinaran tidak dapat dicapai. Mencari bahan kimia yang dapat diberikan
secara intravena dan yang akan dipusatkan dalam, serta menghancurkan sel – sel
kanker merupakan salah satu pekerjaan yang diakukan oleh pusat – pusat
penelitian kanker.
Obat – obat anti kanker yang sangat efektif oleh KARNOFSKY dibagi atas 5 golongan :
Obat – obat anti kanker yang sangat efektif oleh KARNOFSKY dibagi atas 5 golongan :
1.
Alkylating agent
2.
Antimetabolit
3.
Hormon
4.
Antibiotik
5.
Berbagai obat – obatan (miscellaneous drugs)
Prognosis
Sarkoma
Penentu
utama prognosis sarkoma termasuk status kinerja pasien, subtipe sarkoma, dan
stadium penyakit saat diagnosis. Ini akan didiskusikan secara individual dengan
setiap pasien pada saat konsultasi klinis mereka. Secara umum, pasien lebih
awal, dengan sarkoma lebih kecil, memiliki prognosis yang lebih menguntungkan
daripada mereka yang datang dengan penyakit lebih lanjut.
2.7 Kasus yang Terjadi
Keponakan
saya yang berumur 12 tahun memiliki benjolan yang menyakitkan di bahu.Hal ini
terjadi setelah jatuh.Kami telah melihat dokter Cina, tetapi tidak ada
perbaikan.Apa yang harus kami lakukan?
Dia
harus mencari bantuan medis. Pemeriksaan
fisik oleh dokter dan investigasi pemindaian yang relevan (sinar X atau scan
jika diperlukan) dapat dilakukan untuk mengevaluasi benjolan tergantung
pertimbangan dokter yang memeriksa.
18
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Non-Neoplasma terjadi bila
luka di kaki Anda mengalami infeksi dan membengkak. Tumor atau pembengkakan itu
terjadi karena sembab akibat penumpukan cairan getah bening (limfe) dan
sel darah putih akibat usaha tubuh mengatasi infeksi. Jadi tumor pada
peradangan adalah massa yang berasal dari jaringan normal, milik mereka
sendiri. Dengan kata lain tidak ada perubahan bentuk sel di jaringan.
Neoplasma (neos = baru
dan plasma = pembentukan) adalah tumor yang terdiri dari
jaringan baru abnormal, tumbuhnya berkelebihan, tidak terkoordinasi, dan tumbuh
terus walaupun rangsangan yang menyebabkannya sudah berhenti. Proses
pembentukan neoplasma disebut neoplasia.
3.2 Saran
Disadari
oleh penulis bahwa makalah yang telah disusun oleh penilis yang berjudul”
Neoplasma ” masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan
saran terhadap makalah yang bersifat membangun agar makalah yang dibuat dapat
menjadi lebih baik dan bermanfaat bagi orang lain masyarakat pada umumnya.
19
DAFTAR PUSTAKA
Benson, R.C. dan Martin
L.P.2008. Buku Saku Obstetri Dan Ginekologi Edisi 9.
Jakarta: EGC.
Curningham,F.G.2005. Obstetri
William. Jakarta : EGC.
Corwin,E.J.2000.Buku
Saku Patofisiologi.Jakarta : EGC.
Prawirohardjo,S.2009.Ilmu
Kandungan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka.
Tiran,D.2005.Kamus Saku
Bidan.Jakarta : EGC.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar